dc.description.abstract | Proses pengembangan website yang berjalan saat ini bisa dikatakan masih lambat. Sering terjadi error diantara pengembang dan petugas operasional. Untuk memperbaiki hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung pada keahlian dan pengalaman pengembang. Dengan menerapkan microservice deployment menggunakan google kubernetes engine dengan otomasi infrastructure as a code dan CI/CD pipeline menggunakan jenkins proses pengebangan website dapat berlangsung dalam waktu yang lebih cepat. DevOps adalah sebuah metode yang digunakan dengan menggabungkan fungsi pengembang dan petugas operasional. Dengan cara ini pengembang dapat dengan leluasa mengerjakan project-nya tanpa khawatir akan bermasalah ketika dirilis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model pengembangan System Development Life Cycle (SDLC). Model pengembangan ini menggunkan 6 tahap dalam menganalisis dan merancang sistem. Tahap tersebut adalah Planning, Analysis, Design, Implementation, Testing & Integration serta Maintenance. Penulis menggunakan bantuan tools pengembangan sistem yaitu unified modelling language yang digunakan antara lain activity diagram dan use case diagram. Hasil dari penelitian tersebut yaitu dengan menerapkan sistem usulan, website dapat dikembangkan dengan waku yang lebih cepat. | en_US |