APLIKASI PENCITRAAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE SEBAGAI SARANA PRESENSI KARYAWAN NON BANKING STAFF PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA. TBK CABANG PANGKALPINANG
Abstract
Dengan berkembang pesatnya teknologi membuat banyak cara yang digunakan
sebagai cara atau sarana presensi baik di institusi pemerintah, swasta, dan banyak
institusi lainnya. Bermacam cara mulai dari penggunaan kertas, mesin presensi,
barcode, sampai dengan sidik jari yang sedang banyak dipergunakan untuk efisiensi
dan optimalisasi. Namun terdapat banyak kelemahan dari banyak cara tersebut dan
ada-ada saja cara seseorang untuk berbuat curang, dari menitipkan absensi berupa
kartu tanda pengenal atau pun id dan password karyawan tersebut agar terhindar dari
hukuman bila datang terlambat atau pun tidak masuk kerja. Untuk lebih
mengoptimalkan presensi karyawan dapat dipergunakan salah satu alternatif berupa
pengenalan wajah atau absensi menggunakan wajah. Penelitian tentang cabang ilmu
Artifficial Intelligence ini telah banyak di lakukan. Salah satu algoritma yang sering
dipergunakan adalah algoritma Eigenface. Menurut Lyman (2007), Eigenface adalah
sekumpulan standarisasi face ingredient yang diambil dari analisis statistik dari
banyak gambar wajah. Pemasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana algoritma
Eigenface bisa mengenal wajah-wajah karyawan Non Banking Staff pada PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang untuk digunakan sebagai sarana
presensi. Selain itu, akan dilakukan analisa tingkat akurasi pengenalan wajah oleh
sistem berdasarkan algoritma tersebut dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi
akurasi pengenalan wajah. Adapun tujuannya adalah menerapkan algoritma
Eigenface pada pengenalan wajah agar bisa digunakan sebagai sarana presensi
karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang dan untuk
mengetahui tingkat akurasi pengenalan yang dilakukan oleh sistem berdasarkan
algoritma tersebut serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi
pengenalan wajah. Sistem presensi ini mengunakan teknik Capture image yang
sebelumnya telah di rubah tingkat pencahayaanya dan ukurannya sehingga dapat di
hitung jumlah matriksnya dan disimpan dalam sebuah Database. Dan capture
selanjutnya akan dipergunakan untuk mencocokkan image tersebut dengan database
yang telah disimpan.
Collections
- Kecerdasan Buatan [21]